Kamis, 05 Mei 2016

Camat Nunukan Dorong Setiap RT Bentuk Bank Sampah

NUNUKAN,tribunkaltim.co.id- Camat Nunukan Umboro Hadisusino berharap warga memanfaatkan sampah-sampah yang berada di lingkungan mereka, agar bernilai ekonomis tinggi.
Ia mendorong semua Rukun Tetangga (RT) membentuk bank sampah, seperti yang sudah dilakukan warga di RT 12, Kelurahan Nunukan Tengah.
Sebagai bentuk dukungan pihak kecamatan, Umboro berjanji akan mencarikan program corporate social responsibility (CSR) dari sejumlah perusahaan.
"Itu kan di Nunukan Tengah ada bank sampah. Jadi waktu ada perusahaan mengurus tower, kita minta CSR dapat motor sampah," ujarnya.
Dia berharap, RT lainnya juga memanfaatkan sampah sehingga bernilai ekonomis tinggi. "Yang lain belum terbentuk, yang lain belum ada bank sampah, bagaimana kita mengusulkan CSR? Kalau ada yang membentuk kita mengusahakan CSR lagi," ujarnya.
Ketua Kelompok Bank Sampah Fisabilillah RT 12, Kelurahan Nunukan Tengah, Rafeah, mengatakan, program bank sampah ini sudah dirintis sejak lebih setahun lalu. Hanya saja, baru Januari tahun ini program tersebut berjalan efektif. Hanya dalam beberapa bulan, sudah sekitar 20 warga yang memanfaatkan bank sampah dengan pendapatan total mencapai lebih Rp3 juta.
Bank sampah ini memanfaatkan halaman rumah miliknya untuk menampung sampah-sampah yang dibawa warga. "Kita pilah, mana kaleng, mana botol, mana botol bertutup, mana botol tidak bertutup?" ujarnya.
Warga kemudian diberikan pilihan, apakah penjualan sampah itu dibayarkan langsung ataukah ditabung? Untuk mereka yang hendak menabung, pihaknya menyiapkan dua buku. Satu buku diberikan kepada penabung dan satunya dipegang pengurus. "Kapan-kapan perlu uang, mereka bisa ambil," ujarnya.
Rafeah mengatakan, selama ini sampah-sampah dimaksud hanya dijual tanpa diolah terlebih dahulu. Ia yakin nilai ekonomis sampah akan semakin meningkat jika didaur ulang menjadi produk kerajinan. "Kami sudah mengikuti pelatihan, rencananya kalau mesin jahit sudah dibagikan, saya akan kumpulkan ibu-ibu, saya gerakkan mereka membuat kerajinan dari sampah," ujarnya.
Untuk memberikan keterampilan kepada para ibu-ibu untuk mengelola sampah menjadi kerajinan, Pemerintah Kecamatan Nunukan menggelar "Pelatihan Daur Ulang Sampah dan Menjahit Limbah Plastik" Pelatihan yang berlangsung 18 Agustus- 2 September di Kantor Kecamatan Nunukan diikuti 16 peserta dari enam kelompok yang mewakili setiap kelurahan dan desa. "Mereka ini kelompok binaan PKK," kata Umboro.
Bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Nunukan, diharapkan selain bisa memberdayakan masyarakat kegiatan ini juga ikut menyukseskan program Pemerintah dibidang lingkungan. Sebelumnya dibidang lingkungan, Pemerintah Kecamatan Nunukan telah menggelar lomba kebersihan lingkungan tingkat RT.
"Ini juga mendukung program PKK untuk peningkatan ekonomi keluarga dan masyarakat. Jadi ada tiga manfaat dari kegiatan ini," ujarnya.
Pada pelatihan itu para peserta berhasil membuat sejumlah kerajinan berupa celemek, tempat tisu, tas belanja, tempat kosmetik, tas jinging, yang berasal dari sisa sisa limbah rumah tangga.
Tak hanya dibekali dengan pelatihan, setiap kelompok diberikan mesin jahit. Selain digunakan untuk membuat kerajinan dari sampah, mesin jahit juga dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan kelompok-kelompok lainnya yang belum mendapatkan pelatihan. "Diharapkan setelah itu usahanya berkembang," ujarnya.
Umboro mengatakan, saat ini setiap kelompok hanya mendapatkan satu unit mesin jahit. Namun jika kelompok tersebut berhasil mengembangkan usahanya, ia akan berusaha mencarikan CSR sehingga kelompok tersebut bisa memiliki minimal dua mesin jahit. "Dari pihak kecamatan kita juga mengusahakan bantuan CSR berupa mesin jahit. Dan kita mengajukan proposal, mudah-mudahan usulan kami dipenuhi," ujarnya.

Sumber:  http://kaltim.tribunnews.com

0 komentar:

Posting Komentar